Senin, 27 Juni 2011

MBA (Married by Accident)


BAB l
PENDAHULUAN


A.     Latar Belakang

Seiring berkembangnya jaman baik perkembangan tekhnologi ataupun kebudayaan banyak dampak-dampak yang di timbulkan  baik dampak positif maupun dampak negatif. Salh satu dampak negatif dari perkembangan tekhnologi dan budaya adalah Married by Accident (MBA).Mungkin kita pernah atau bahkan sering mendengar istilah Married by Accident (MBA). Ya, istilah ini bisa dibilang cukup “populer”  di masyarakat, khususnya pada kalangan remaja. MBA adalah pernikahan yang terjadi akibat adanya hubungan yang “dilarang” yang dilakukan oleh 2 orang (pria dan wanita) tanpa ada status yang resmi atau sah. Dan itu terjadi karena kecelakaan atau hamil diluar nikah sehingga mau tidak mau harus dilakukan penikahan karena sudah terlanjur hamil.MBA dapat terjadi karena pergaulan bebas, miras, atau seks bebas.
Kasus MBA ini memang bisa terjadi pada siapa saja tetapi biasanya kasus ini banyak terjadi pada usia remaja (remaja awal – remaja akhir). Mengapa banyak terjadi di usia remaja karena banyak faktor yang mendorong atau mendukung sehingga dapat terjadinya Married by Accident ini. Salah satu faktornya adalah pergaulan bebas. Pergaulan bebas yang merebak di kalangan remaja ini bisa dibilang sebagai faktor utama MBA. Sifat khas pada usia remaja yaitu ingin mencoba hal baru dan tidak memikirkan apakah yang dilakukannya tersebut akan membawa perubahan baik atau buruk. Pendidikan agama dan moral yang kurang dari orang tua atau guru pun ikut ambil peran dalam hal ini. Banyak hal buruk yang ditimbiulkan dari MBA ini yaitu membuat rasa malu oleh pelakunya, orang tua atau orang-orang yang ada disekitar pelaku MBA tersebut. Dan rasa malu tersebut dapat menimbulkan dampak frustasi yang mungkin mengakivatkan hal yang terburuk yang dilakukan pelakunya yaitu mengaborsi bayi tersebut atau bahkan bunuh diri juga pelaku dapat dikucilkan masyarakat karena perbuatanya tersebut atau bahkam MBA akan menimbulkan KDRT karena mereka belumsiapnya si pelaku untuk melakukan hal yang seharusnya belum mereka lakukan dan resiko-resiko nyang lainya dalam rumah tangga.oleh karena itu kita janganlah mempermasalahkan siapa yang salah, tetapi kita harus mempermasalahkan cara bagaimana agar kita bisa “menuntun” dan membimbing mereka pasca MBA agar dapat menjalani kehidupannya lagi bagaimanapun juga dan membantu agar mereka dapat diterima kembali beserta “kekurangannya”.





B.   Rumusan Masalah

1.    Mengapa MBA (Married by Accident ) terjadi  ?
2.    Apa dampak yang ditimbulkan dari MBA (Married by Accident ) baik dampak positif maupun negatif ?
3.    Bagaimana solusi edukatifnya untuk permasalahan MBA (Married by Accident ) ?






















BAB ll
PEMBAHASAN

A.   Mengapa MBA (Married by Accident ) terjadi ?

Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Klaten mencatat tiap bulan jumlah kasu remaja yang hamil sebelum menikah mencapai puluhan pasangan. Demekian terkuak dalam rapat koordinasi dan evaluasi Kota Layak Anak (KLA) di kantor BadanPerencanaan Pembangunan Daerah (Bapepeda) Klaten, Rabu (20/4). Dalam kesempatan tersebut, juga terkuak betapa jumlah kasus pernikahan anak-anak di bawah umur masih terus terjadi (Solopos, 21 April 2011). Di Klaten sendiri terdapat 26 KAU yang tersebar setiap KAU ada 2-3 kasus pernikahan dibawah umur. Data pada tahun 2009 menyebutkan bahwa mempelai laki-laki dibawah 19 tahun ada 26 orang, sedangkan mempelai perempuan dibawah 16 tahun ada 4 orang, akan tetapi angka itu melonjak pada tahun2010 yaitu mempelai laki-laki dibawah 19 tahun berjumlah 29 orang sedangkan perempuan dibawah 16 tahun berjumlah 11 orang. Pernikahan itu hampir sebagian besarnya terjadi karena MBA, hamil dulu terus dinikahkan. Didesa saya kejadianya belum lama ada sepasang muda-mudi sudah mempunyai anak padahal mereka belum menikah itu salah satu contoh yang konkrit yang saya amati. Mengapa MBA itu terjadi ? dibawah ini akan dijelaskan beberapa faktor yang menyababkan MBA itu terjadi diantaranya :

1.    Faktor ekonomi

Mungkin mereka (pelaku) merasa mampu untuk membiayai penikahan dan biaya hidup pasca penikahan. Namun mereka tidak memikirakan hal yang lain karena pernikahan itu tidak hanya sekedar mampu membiayai biaya hidup namun mereka juga harus mampu menanggung hal-hal yang timbul pasca pernikahan itu terjadi. Seperti bagaimana mengurus anak dengan baik ataupun masalah-masalah yang mungkin terjadi saat pernikahan. Itu munghkin faktor dari segi ekonomi yang menyebabkan mengapa MBA itu bisa terjadi.
Tapi selain diatas mereka merasa mampu untuk membiayai pernikahan dan pasca pernikahan ada juga fenomena yang menyatakan bahwa merekan melakukan MBA karen keadaan keluarganya yang hidup digaris kemiskinan, untuk meringankan beban orang tuanya maka mereka (pelaku) melakukan hubungan intim yang menyebabkan kehamilan. Oleh karena itu kita janganlah beranggapan bahwa perniukahan itu hanya mampu membiayai biaya hidup saja.




 Melainkan juga hal yang lain yang berhubungan dengan semua tanggung jawab, tuntuttan, resikonya, dll. Karena apabila ketidak siapan mental “pelaku” untuk menjalankan kehidupan berkeluarga justru akan membawa kekacauan didalam keluarganya atau KDRT.



2.    Faktor Politik


Dari faktor politik (pengaruh dari luar), mungkin si “pelaku” sering menonton film-film porno sehingga dia merasa penasaran dengan apa yang dilihat tanpa memikirkan dampak dari apa yang dilihatnya itu. Dan pergaulan bebas yang didukung dengan maraknya  pariwisata di Klaten seperti losmen yang banyak seklai terdapat di kota Klaten dengan harga-harga yang dapat dijangkau oleh ukuran anak-anak remaja yang memudahkan mereka mencari tempat untuk melakukan hubungan intim yang dapat menyebabkan kehamilan di luar nikah sehingga MBA terjadi. Atau seiring berkembangnya tekhnologi banyaknya tempat warnet yang memungkinkan mereka mengakses film porno. Bahkan ada juga yang memanfaatkan warnet itu bukan untuk bermain internet atau facebook, chat, tetapi mereka memanfaatkanya itu untuk berbuat sex.
      Selain itu lingkungan juga dapat mempengarui, Maka dari itu kita hendaknya pandai-pandai dalam memilih teman dan lingkungan bermain kita.

3.    Faktor Sosial Budaya

Faktor sosial budaya meliputi pergaulan bebas, miras, narkoba, free sex, dan juga broken home. Semuanya faktor itu dapat memicu tindakan MBA contohnya saja anak mengalami broken home dia akan merasa tidak ada lagi orang yang sayang kepadanya karena orang tuanya saja malah berpisah. Itu memnyebabkan dia akan mencari kebahagian diluar rumah seperti miras, narkoba, atau bahkan free sex. Kalau itu semua terus dilakukan lama-lama si anak tersebut akan merasa narkoba, miras atau free sex tersebut adalah obat dikala dia mempunyai masalah. Itu adalah anggapan yang salah yang selama ini masih digunakan para remaja saat mereka mempunyai masalah justru akan melakukan hal-hal tersebut. Kalau itu terus dilakukan bukan tidak mungkin MBA akan terjadi karena seringnya mereka melakukan free sex dan di tambah dengan miras dan narkoba yang membuat mereka tidak sadar mereka sedang melakukan apa.



B.   Dampak Apa yang Terjadi Akibat MBA (Married by Accident )?
Dari kejadianMBA menimbulkan banyak dampak bagi pelakunya bahkan bagi orang-orang yang ada di sekitar mereka terlebih orang tua mereka dan teman maupun tetangga yang ada disekitar mereka ksarena mungkin mereka akan merasa malu karena perbuatan si pelaku tersebut. Akan tetapi MBA tidak hanya mempunyai dampak negatif saja melaikan ada juga dampak positf yang di timbulkan meski tak sebanyak dari pada dampak negatifnya.dampak positf dan negatif MBA yaitu :

Ø  Dampak positif
Mungkin semua orang akan menganggap MBA itu tidak memiliki dampak positif kepada pelaku maupun kepada orang lain.itu semua salah MBA juga mempunyai dampak positif di antaranya,
      Pertama, Bagi pelaku nya hal tersebut akan membuat merka sadar apa yang dilakukanyatersebut adalah salah merugikan banyak pihak tdaki hanya dirinyanya sendiri dan mereka akan mendidik ananknya kelak tidak akn mengikuyti jejak orang tua mereka.
      Kedua, Bagi kedua orang tua mereka akn sadar mereka haruslah lebih mengawasi anan-anaknya khususnya pada usia remaja yang rentang dengan pergaulan bebas dan lebih memperhatikan keharmonisan keluarganya, karena KDRT didalam keluarga dapat memicutindakan MBA karena si anak merasa tidak nyaman didalam keluarga danmencari kebahagiaan diluar keluarga dan itulah yang sangat harus diperhatikan orang tua.dan juga Tokoh-tokoh desa maupun perumahan akan saddar dan membuat aturan-aturan baru untuk menanggulangi MBA tersebut. Seperti jham kunjungan di batasi atau tamu nginap 24 jam harap lapor. Mungkin itu semua sedikit hal-hal positif y6ang terjadi akibat MBA.
Ø  Dampak Negatif

Mungkin dampak negatif yang ditimbulkan dari MBA tersebut sangatlah banyak baik untuk si pelaku maupun untuk oran-oran yang ada di sekitarnya,
antara lain :

      Pertama, Bagi sipelaku jelas dampak negatif yang ditimbulkan sngatlah banyak yaitu dia akan merasa malu karena perbuatan yang dilakukanya atau bahkan mereka akan dikucilkan oleh masyarakat karena pernuatanya meraka nah itu semua akan membuat sipelaku merasa frustasi dan yang palinh di takuti meraka akan berbuat hal-hal yang tidak diinginkan seperti bunuh diri.






 Dan juga kelak keluarga yang terjadi karena MBA itu akan mengalami kegonjangan karena mereka belum siap dengan apa yang seharusnya belum mereka lakukan dan juga akan berimbas kepada anaknya kelak. Karena mereka belum tau bagai mana caranya mendidik anak dengan baik. Dan fenomena yang menunjukan MBA kebanyakan pelakunya dibawah umur sehingga itu kalau melahirkan dapat menyebabkan kematian baik ibu bayi maupun bayi yang dilahirkan.
      Kedua, Bagi kedua oran tua pelakunya mereka akan merasa malu terhadap perilaku anaknya dan mereka akan merasa bersalah karena mereka tidak mampu medidik anaknya dengan baik sehingga terlibat hal MBA tersebut. Dan atas perbuatab anaknya tersebut orang tua juga dapat di kucilkan oleh masyarakat termasuk oran-orang yang ada disekitar mereka baik kerabat, teman-teman mereka semua juga akan malu oleh apa yang dilakukan si pelaku tersebut.





C.   Solusi Untuk mengatasi Permasalahan MBA (Married by Accident )

Melihat fenomena tentang MBA diatas maka kita sebagai remaja yang sangat rentang dengan pengaruh-pengaruh dunia luar haruslah kita lebih berhati-hati dalam bergaul dan memilih teman. Dan juga orang tua juga harus lebih mengawasi anak-anak mereka agar tidak terjerumus kedalam hal-hal yang akan menimbulkan MBA. Adapun beberapa solusi yang dapat membantu mencegah terjadinya tindakan MBA tersebut antara lain :
1.    Orang tua lebih memperhatikan anak-anak mereka atau setidaknya prang tua tau kegiatan apa yang dilakukan anak-anaknya. Seandainya anaknya berada jauh dari pengawasan mereka (kuliah) tidak sepunuhnya melepas mereka karena kalau itu terjadi anak akan merasa bebas karena tidak ada yang mengawasinya. Oleh karena itu orang tua tetap memantau dari jauh dengan cara berkomunikasi lewat hp dll. Orang tua juga harus mampu membibing dan mengarahkan anaknya seiring majunya tekhnologi yaitu cara pemanfaatanya yang sekarang ini banyak di salah gunakan yaitu dengan cara untuk mengakses gambar ataupun film porno dan itu adlah salah satu penyebab dari MBA.
2.    Dari diri kita masing-masing (remaja) janganlah kita salah bergaul dengan orang-orang yang memungkinkan kita terjerumus hal-hal yang memicu kita melakukan hubungan intim yang akan mengakibatkan kehamilan atau MBA.




Dapat juga mengikuti sosialisasi-ssialisasi tentang sex, yang sekarang banyak di adakan baik dari pemerintah ataupun pihak-pihak swata. Kita juga harus berorietasi kedepan apa yang kita lakukan itu akan membuat kita lebih baik atau sebaliknya membuat kita lebih buruk. Selain itu kita juga harus meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Tuhan Yang Maha Esa.
3.    Tokoh-tokoh masyarakat dan masyarakat membuat peraturan-peraturan yang mungkin dapat mencegah terjadinya MBA tersebutseperti jam kunjungan dibatasi, tamu nginap 24 jam harap lapor kepada RT/RW setempat.
4.    Menyeleksi budaya-budaya dan tidak semata-mata menelan mentah-mentah tanpa mempertimbangkan apakah itu cocok untuk kita semua.
Apabila semua itu dapat kita laksanakan sedikitnya akan mengurangi jumlah MBA yang ada di kota Klaten. Maka dari itu untuk menekankan lagi, “Berfikirlah panjang sebelum bertindak, karena semua resikonya diri sendirilah yang menanggung”.








                                                                                      









BAB lll
PENUTUP
A.   Kesimpulan

           Married by Accident atau sering dikenal dengan istilah MBA. Menikah karena kecelakaan. MBA itu dapat terjadi karena beberapa hal atau faktor-faktr yang mempengaruhinya seperti free sex, miras, narkoba, pergaulan bebas, broken home dan masih banyak lagi faktor-faktor yang mempengarui MBA itu dapat terjadi. MBA juga mempunyai dampak-dampak baik dampak psitf maupun dampak negatif. Dampak positifnya salah satunya akan membuat si pelaku sadar apabila apa yang dilakukannya itu badalah salah sedangkan dampak negatifnya salah satunya si pelaku akan dikucilkan di dalam masyarakatnya atau bahkan akan mengalami frustasi karena rasa malu dengan perbuatan yang dilakukanya tersebut. Semua itu dapat diatasi dimulai dari diri masing-masing yaitu mepertebal iman dan taqwa kita terhadap Tuhan atau mengikuti sosialisasi terkait dengan MBA (Married by Accident) tersebut.

B.   Saran

          Melihat meningkatnya MBA Pemerintah Khusunya Kabupaten Klaten yang mengalami peningkatan perkawinan dibawah umur yang disebabkan oleh MBA maka dari itu pemerintah setempat hendaknya segera menanggapi hal tersebut dengan berbagai hal yang memungkinkan dapat mencegah terjadinya tindakan MBA tersebut. Yaitu dengan cara mengadakan sosialisasi-sosialisasi terkait dengan masalah MBA ataupun sosialisasi terkait dengan faktor-faktor penyebab MBA itu terjadi. Tidak hanya itu perlu adanya kerja sama dengan orang tua dalam mengawasi pergaulan putra-putrinya.












DAFTART PUSTAKA

Diakses pada tanggal  25 Mei 2011,  22:56
Diakses pada tanggal 25 Mei  2011, 22:59
Diakses pada tanggal 25 Mei 2011, 23:00

Tidak ada komentar:

Posting Komentar